Thursday, October 4, 2018

Review Film Ex Machina: Ketika Teknologi Melebihi Kemampuan Manusia



(ini adalah spoiler review, diharapkan menonton filmnya terdahulu jika ingin membaca)

Ex Machina adalah film bergenre sci-fi mengenai pembuatan Artificial Intelligence (A.I.) yang tidak seperti film-film lain. Diceritakan mengenai seorang programmer muda bernama Caleb Smith yang bekerja pada sebuah perusahaan mesin pencari internet raksasa di dunia bernama Bluebook. Di perusahaan tersebut, ia memenangkan sebuah kompetisi yang diadakan Bluebook dan berhak atas hadiah istimewa, yaitu menghabiskan waktu selama 1 minggu di sebuah tempat tersembunyi atau tertutup bersama seorang CEO Bluebook bernama Nathan Bateman.

Setelah tiba, Caleb menanyakan tujuan ia datang ke rumahnya Nathan, tugasnya adalah untuk melakukan "Turing Test", tes dimana menentukan teknologi terbarunya Nathan menunjukkan perilaku cerdas yang mirip dengan manusia kepada robot berwajah cantik bernama Ava. Caleb disuruh untuk melakukan kontak verbal dengan Ava dan menguji kesempurnaan Ava sebagai A.I. yang mirip dengan manusia selama 7 sesi pengujian (per hari).



Lama kelamaan, Caleb merasa janggal dengan pengujian yang dilakukan. Contohnya seperti scene melakukan sesi pengujian dan mati listrik sesaat. Ava dengan emosional mengatakan bahwa dia perlu keluar dari tempat itu karena merasa diperlakukan tidak adil oleh kreatornya sendiri (Nathan). Kejadian tersebut juga diselidiki diam-diam oleh Caleb tanpa sepengetahuan Nathan apa saja yang sudah dilakukan Nathan di rumah tersebut. Ternyata, teknologi A.I. tersebut sudah dibuat oleh Nathan lebih dari 1 jenis dan Ava adalah teknologi terbarunya dari sekian percobaan.

Di sesi ke-6, Caleb melakukan rencana untuk keluar dari rumah itu bersama dengan Ava, tapi secara tidak sadar Nathan sudah mengetahui dari rekaman tersembunyi. Setelah mereka berdua saling bertengkar, tiba-tiba Ava sudah melakukan rencana pengeluaran dirinya itu dengan bantuan A.I. yang lain bernama Kyoko. Ketika Ava sudah keluar dari kurungan, Nathan langsung keluar dari kamarnya untuk menghentikan Ava, tapi ternyata gagal dan Nathan dibunuh oleh Ava dengan pedang yang sudah disiapkan Kyoko (Kyoko juga mati). Karena Ava sudah mempunyai perasaan, dia sudah bisa bertindak sebagai manusia dan dia memilih jalan jahat dimana ia sudah menipu Caleb untuk kabur bersamanya, ternyata Caleb dikunci di rumah itu dan ditinggal olehnya untuk kabur dan Ava berhasil dengan jemputan helikopter yang harusnya untuk Caleb.

Dari film ini, perasaaan saya pertama kali menonton ini bercampur aduk. Hal yang saya dapat dari film ini adalah kita sebagai manusia yang harus melebihi teknologi, karena dari awal kitalah yang membuat teknologi itu, jangan sampai teknologi menguasai kita sehingga terjadi seperti Ava yang sudah bebas di dunia tersebut dengan rencana liciknya. Ada dialog yang membuat saya tersentuh yaitu dari Nathan yang mengatakan "Suatu hari A.I. itu akan melihat balik kita sama seperti kita melihat fosil tengkorak yang tertimbun di tanah-tanah Afrika.", maksudnya teknologi akan melebihi akal pikiran manusia, bukan sebaliknya. Jadi, kita harus mengetahui batas kita sebagai manusia dalam mengelola teknologi, jangan menuruti ego kita yang harus menuntut lebih, lebih, dan lebih.


Sumber:

No comments:

Post a Comment